This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 29 Juni 2015

Batu Akik Garut Sabet Juara Umum Piala Presiden

Senin, 29 Juni 2015 | 05:52 WIB

Sabtu, 27 Juni 2015

Batu Akik Garut Sabet Dua Piala Presiden

Sabtu, 27 Juni 2015 | 19:43 WIB

Rabu, 24 Juni 2015

Fenomena Tren Batu Akik di Indonesia

Rabu, 24 Juni 2015

Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa kita masyarakat Indonesia sedang dilanda demam terhadap batu akik. Banyak dari kita membicarakan salah satu perhiasan tersebut. Bahkan sampai ada yang saling memamerkan keunikan dan keelokan batu akik yang dikenakanya. Fenomena batu akik tersebut, membuat penjual sekaligus pengasah batu akik bermunculuan di pinggiran jalan. Dan faktanya, hal tersebut dapat membantu perekonomian masyarakat Indonesia. Dari yang muda hingga yang tua bahkan sampai ke berbagai macam media, tak henti-hentinya membicarakan batu akik.
Tapi apakah fenomena batu akik merukapan tren baru bagi negara kita Indonesia?  
Batu akik merukapan sebuah mineral atau bebatuan yang terbentuk secara alami dari prosedur geologi yang memiliki unsur berupa satu atau beberapa komponen kimiawi yang memiliki harga jual tinggi. Batu akik terbentuk berdasarkan proses kristalisasi dalam kurun waktu sangat lama, yang kemudian kristal tersebut perlahan-lahan menjadi sebuah batu unik yang kita kenal dengan batu akik. Ternyata, Batu Akik yang kita jadikan perhiasan telah digunakan oleh nenek moyang atau bahkan manusia purba pada zaman logam masih ada, kurang lebih sekitar tahun 2000-3000 SM. 

Dalam hal ini, Marwati Djoened Poesponogeoro dan Nugroho Notosusanto dalam Sejarah Nasional Indonesia Vol I, berpendapat bahwa manusia purba membuat manik-manik atau perhiasan kalung dari berbagai macam bahan dengan bentuk dan warna yang beragam diantaranya adalah batu akik (komalin), kaca, dan tanah liat yang dibakar. Sedangkan dalam salah satu kliping yang terkenal pada terbit pada tahun 19644, "Mingguan Djaja" mencatat bahwa batu akik dan batu-batu lain yang dianggap menarik memiliki peran penting dalam dunia ghaib dan kehidupan rohaniah manusia pada zaman dahulu. “Batu setengah mulia yang diasah sebagai manik sering dijumpai sebagai bekal kubur bagi manusia nirleka itu.” (red. historia.id) Di masa kejayaan Hindu-Budha, batu akik telah menjadi salah satu benda yang dikuburkan dalam candi. Menurut arkeolog R. Soekmono, yang dikuburkan dalam candi tersebut bukanlah mayat atau pun jenazah, tetapi berbagai macam benda seperti potongan logam dan batu akik yang disertai dengan saji-sajian. 

Kerajaan Nusantara menjadikan batu akik sebagai salah satu alat perdagangan. Barang-barang yang diekspor kerajaan Aceh antara lain adalah perhiasan bebatuan seperi batu mulia, akik, ambar, dan hablur. Batu Akik bukanlah trend baru untuk Indonesia, karena sejak tahun 1930-an batu akik telah menjadi perhiasan yang lazim bagi masyarakat Nusantara. Hal ini dikuatkan oleh sebuah naskah Jawa yang berjudul Kawruh Makelar Barang Kina, karya P. yang berisi berbagai macam kisah tentang benda-benda yang umum untuk diperjualbelikan pada tahun 1030 di daerah Kedu Jawa Tengah. 
“Benda-benda seperti dhuwung atau keris, batu akik, dan kulit binatang yang dipercaya mengandung kekuatan magis, sangat digemari dan diburu oleh para peminat,” tulis T. E. Behrend dalam Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-A. 
"Para pedagang atau makelar sebagai orang yang menawarkan barang-barang tersebut, berupaya mendapatkannya dari masyarakat, untuk kemudian dijualnya kembali dengan harga yang sangat tinggi.” 
Jadi kesimpulanya adalah, Batu Akik yang kini menjadi trending topik untuk Indonesia bukanlah hal baru di Nusantara. Naiknya trend batu akik secara drastis nyaris senasib dengan tanaman gelombang cinta yang dulu pernah menjadi trend dan memiliki nilai jual yang tinggi. Akan tetapi, dilihat dari asal-usul batu akik tersebut, sepertinya sangat sukar untuk menghilangkan fenomena batu akik di Indonesia. Tidak menutup kemungkinan fenomena batu akik akan lenyap, tapi apa daya banyak masyarakat Indonesia yang mendapatkan keuntungan besar dari memanfaatkan fenomena batu akik tersebut. Dan kita tunggu saja di hari-hari kemudian, apa lagi yang menjadi trend yang dapat dimanfaatkan untuk mencari keuntungan besar. [.]

Sabtu, 20 Juni 2015

Cara Cepat Mengkristalkan Batu Bacan

20 Juni 2015


Sudah banyak cara yang dipraktekkan oleh para pemilik batu bacan dengan tujuan agar batu bacan cepat mengkristal. Tetapi karena keterbatasan pengetahuan menyebabkan rusaknya batu bacan tersebut, dan bila sudah rusak sudah dapat dipastikan harga batu bacan tersebut akan merosot. 

Baca juga Cara Mudah Mengenali Batu Bacan Asli

Lalu pertanyaan yang muncul apakah ada cara yang memang masuk logika untuk mempercepat kristalisasi batu bacan ini ? dan bagaimana caranya ? barangkali itulah pertanyaan yang masih tersimpan dalam benak para pemilik batu bacan, dan disini kami akan menjawab seluruh pertanyaan diatas, dan jawabannya ya, karena ada cara cepat meskipun tidak instan tapi setidaknya lebih cepat dibandingkan proses alami, berikut penjelasannya.

1. Rendam batu bacan di dalam air selama 2 – 3 hari, tujuannya agar air terserap kedalam batu sehingga mendorong kandungan minyak atau cairan kimia keluar.

2. Setelah direndam selama dua atau tiga hari lalu angkat dan dikeringkan dengan lap atau tissu lalu diangin-anginkan pada suhu ruangan hingga kandungan air yang terserap hilang, agar lebih yakin lakukan hal ini selama dua hari. Setelah itu poles batu bacan dengan menggunakan kulit agar kemilau pada permukaan batu muncul kembali.

3. Pastikan bahwa kandungan air pada batu bacan sudah hilang, karena bila masih terdapat kandungan air akan menyebabkan retak pada bagian dalam jika dipanaskan, jika sudah yakin hilang kandungan airnya, selanjutnya batu bacan dipanaskan dengan suhu 80 derajat celsius. Untuk memanaskan batu ini bisa menggunakan cara dengan menjemur dibawah matahari langsung atau dapat juga menggunakan peralatan pemanas seperti hair-drayer, coffe-maker, rice-cooker atau strika. Pemanasan ini bertujuan merubah warna batu dari hitam menjadi biru dan warnanya merata keseluruhan. Untuk mencapai hasil yang diinginkan dibutuhkan waktu dan proses berkali-kali dan cukup lama sehingga dibutuhkan kesabaran untuk melakukannya.

4. Bila warna batu sudah berubah menjadi biru karena proses pemanasan selanjutnya direndam dengan air dingin hingga batu bacan berubah menjadi kristal. Pada proses ini apabila dalam batu masih mengandung kapur atau bercak hitam maka kapur tersebut akan naik dan berada di permukaan sehingga diperlukan penggosokan ulang pada batu untuk menghilangkan kapur tadi dan membuat batu bersih dan kristal. Lakukan proses ini berulang-ulang sampai batu bacan benar-benar bersih dan mengkristal secara sempurna.

Jika hasil yang didapat tidak sesuai harapan, hal ini bisa saja disebabkan rangkaian tahapan diatas tidak dijalankan secara sempurna, misalnya masih terdapat kandungan air saat batu dipanaskan dan lain-lain.
Demikian ulasan Cara Cepat Mengkristalkan Batu Bacan, semoga dapat membantu anda dalam merawat koleksi batu Bacan anda.
Selamat mencoba

Sumber: BatuMulia