Selasa, 09 September 2014

Geologi Batumulia | Sarno Harjato



PENDAHULUAN


Batumulia merupakan bagian dari mineral industri dan juga sebagian kecil dari ilmu geologi, yaitu geologi ekonomi. Dalam ilmu geologi ekonomi ini kita dapat mempelajari bagaimana mencari, menemukan, mengeksplorasi dan mengevaluasi bahan galian termasuk di dalamnya, batumulia. Bahan galian yang dipelajari dalam geologi ekonomi, antara lain bahan galian radioaktif [ditangani oleh Badan Tenaga Atom Nasional], bahan galian minyak dan gas bumi [ditangani oleh pt. Pertamina], bahan galian batubara dan gambut, bahan galian logam yang meliputi bahan galian logam dasar, logam mulia, logam paduan besi dan logam langka, bahan galian non-logam, atau lebih populer dengan sebutan bahan galian industri dan batuan. Ini meliputi bahan galian industri kimia, keramik, bahan bangunan dan batumulia.

Bahan galian batumulia adalah satu-satunya bahan galian yang sulit dievaluasi, baik cadangan maupun mutunya. Andai dapat dievaluasi, pun terbatas pada bahan galian batumulia primer dan aluvial. Ini pun tidak dapat akurat seperti menghitung cadangan Dan mengetahui mutu bahan galian industri lain, seperti batugamping, dolomit, felspar, bentonit, zeolit dan sebagainya. Dalam evaluasi bahan galian batumulia, umunya kita hanya dapat menentukan bahwa di suatu daerah terdapat bahan batumulia yang dapat ditambang dan mutunya rata-rata juga baik. Perlu diingat, bahwa yang dapat disebutkan seperti itu hanyalah batumulia yang terdapat sebagai endapan aluvial [intan, rubi, safir, garnet] atau yang terdapat sebagai endapan primer dalam batuan induknya [intan dalam kimberlit]. 

Kita tidak akan dapat mengevaluasi cadangan dan mutu batumulia seperti sitrin, agate, amethist, kalsedon, krisopras, krisokola, kayu terkersikkan dan lainlain yang terdapat sebagai gelundungan [bongkahan, brangkal, kerakal dan kerikil] di sungai-sungai. Bahkan bahan galian batumulia yang terdapat in-situ, yaitu di tempat terjadinya, seperti di dalam batuan breksi vulkanik, bukan sebagai komponen, melainkan sebagai pengisi karena proses diagenesis; tidak mungkin dapat dievaluasi secara akurat. Jadi yang penting diketahui dalam mencari batumulia adalah keadaan geologi daerah setempat, termasuk jenis batuan induk atau batuan pembawa. Dengan mengetahui batuan induknya, kita akan dapat mencari dan menemukannya, baik di dalam batuan induk itu sendiri maupun rombakan yang terendapkan di tempat-tempat yang lebih rendah seperti di lembah, sungai, pantai atau dataran rendah lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar