This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 17 Mei 2015

Semanger Banyumas 2015, Angkat Batu Akik

17 Mei 2015 17:15 WIB |  Category: Suara Banyumas

Foto: suaramerdeka.com/ dokumentasi

BANYUMAS, suaramerdeka.com – Dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Pemerintah Kecamatan Banyumas menggelar acara bertajuk Semanger Banyumas 2015 di komplek Pendapa Duplikat Si Panji dan Alun-alun Banyumas, Jum’at-Minggu (15-17/5). Ari Yusminto Camat setempat mengatakan, dalam acara tersebut digelar antara lain pameran batu mulia dan akik lokal dari berbagai daerah. Sedikitnya 48 stand batu akik memadati lokasi tersebut.

“Kegiatan Semanger Banyumas 2015 diharapankan dapat merangsang para pengrajin batu akik di Banyumas dan sekitarnya. Di Kecamatan Banyumas sendiri, kini ada salah satu desa yang memiliki sumber batu akik,” katanya, MInggu (17/5).

Menurutnya desa tersebut adalah Binangun yang berada di wilayah perbukitan. “Namun menurut kepala desa setempat potensi yang ada tersebut belum tergarap dengan baik. Maka dari itu dengan acara ini diharapkan batu akik dari Binagun jadi lebih dikenal,” ujar dia.
 
http://berita.suaramerdeka.com/semanger-banyumas-2015-angkat-batu-akik/

Jumat, 15 Mei 2015

Berburu Batu Akik Sisa Kebakaran

15 Mei 2015 1:07 WIB Category: Semarang Metro

Foto: Jati P/suaramerdeka.com

SEMARANG, suaramerdeka.com – Meski ikut terbakar, kios-kios batu akik yang berada di pasar Johar tetap menarik perhatian para penggemar batu mulia.

Dari pantauan Suaramerdeka.com, Kamis (14/5) baik tua muda sampai anak-anak saling ber baur mencari sisa-sisa batu akik yang terbakar.

Sambil merundukan badan, dengan sabar mereka memilah-milah abu yang bercampur pasir berharap menemukan sesuatu di antara puing puing tersebut. Jika beruntung bukan tidak mungkin bisa menemukan batu akik dalam kondisi cukup baik.

Eksan salah satu warga menuturkan dirinya sudah dua hari ini mencoba ikut mencari sisa batu akik yang terbakar. Ia mengaku menemukan beberapa batu yang kondisinya masih bagus, seperti batu Ruby.

“Sudah dua hari ini mas ikut-ikutan cari batu akik sisa kebakaran. Untung-untungan sih mas. Sampai hari ini tadi sudah dapat empat batu” kata Eksan.
Meski begitu, ia mengaku tidak akan menjual batu tersebut. Melainkan akan digunakan untuk pribadi.
(Jati P/CN34/SM Network)
 
http://berita.suaramerdeka.com/berburu-batu-akik-sisa-kebakaran/

Rabu, 13 Mei 2015

Daftar Nama Sungai Penghasil Batu Mulia Terbaik di Indonesia

Indonesia kaya akan sumber daya alamnya. Mulai dari tumbuhan, hewan hingga bebatuan. Indonesia juga negara penghasil batu permata yang indah. Batu permata atau juga dikenal dengan sebutan batu akik hingga kini sangat terkenal di dunia karena memiliki aneka warna yang bagus dibandingkan dari negara lain.

Sungai-sungai dari pegunungan mengalirkan material berharga yang akhirnya mengkristal dan membentuk batu mulia. Berikut ini Sungai di Indonesia yang menghasilkan batu akik dan batu mulia terbaik :

Sungai Maja (Banten,Jawa Barat)

Kabupaten Banten, menghasilkan batu Opal Kalimaya yang sangat indah. Baytu ini di temukan di penambangan batu di sepanjang aliran Sungai Maja secara tradisional oleh penduduk lokal. Begini lebih bagus daripada diexplorasi oleh perusahaan asing. Jawa Barat juga terkenal akan Akik Garutnya dan beberapa produk batu chrysophase atau Garut Hijau yang cukup terkenal.

Sungai Dareh (Dharmasraya, Sumatera Barat)

Sungai Dareh berada di Nagari Sungai Dareh, Kecamatan Pulau Punjung, Dharmasraya, Propinsi Sumatera Barat. Menurut cerita masyarakat setempat, Aliran air Sungai Dareh adalah berasal dari Rawang Laweh yang apabila turun hujan mampu menghanyutkan seekor kerbau. Oleh karena itu, masyarakat sekitar kemudian membuat aliran ke Sungai Batang Hari dan digunakan pula untuk mengairi sawah. Sebelumnya, masyarakat setempat kesulitan menyebrangi sungai ini karena derasnya aliran air tersebut maka kemudian sungai tersebut diberi nama Sungai Dareh, namun kini sudah dibangun jembatan untuk menghubungkan Pulau Punjung ke Sungai Dareh.
Sungai Dareh sejak 50 tahun lalu terkenal sebagai penghasil batuan Idocrase terbaik, yang terkenal dengan sebutan batu Sungai dareh. Warna batu sungai dareh setidaknya ada 68 warna. Jenis yang sangat populer adalah kumbang jati dan pucuk pisang.

Sungai Keladen (Pacitan Jawa Timur)

Aliran sungai di daerah Pacitan sering kali ditemukan berbagai macam jenis batuan mulia, faktor iklim dan letak geografis yang menyebabkan Pacitan memiliki kekayaan batuan alam yang sangat beragam. Batuan yang berjenis Chalcedony ini berwarna muda dengan bias sinar yang lembut dan memiliki serat yang dinamakan punggung atau cangkang kura-kura.

Sungai Ciliwung (Jakarta)

Sungai Ciliwung merupakan sungai purba yang mendapat pasokan air dari kali Pesanggrahan, Cisadane dan Cibeet. Sungai ini sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Disepanjang aliran sungai ini banyak di temukan batu akiki jenis Pandan, Suji, dan Chalcedony.

Sungai Klawing (Purbalingga,Jawa tengah)

Batu Klawing adalah jenis batu akik yang banyak ditemukan diwilayah Purbalingga Jawa Tengah tepatnya di sungai Klawing. Sungai Klawing sendiri merupakan sungai utama yang berada di wilayah Purbalingga Jateng, melintas purbalingga dari arah utara ke selatan dan bermuara pada bertemunya sungai Serayu dan Klawing.

Di sepanjang sungai itulah berbagai jenis batuan semi mulia dengan beraneka ragam warna di temukan dan siap dibentuk menjadi aneka perhiasan seperti batu cincin dan liontin. Sebenarnya batu kelawing ini ada bermacam-macam atau terdiri dari berbagai jenis seperti jenis batu akik panca warna, nagasui, Jasper, Hematite, Citrine, Crystal Quartz.

Sungai Bogowonto (Purworejo, Jawa tengah)

Sungai Bogowonto dikenal menjadi salah satu penghasil batu mulia, namun potensi itu belum sepenuhnya dikembangkan.Daerah ini banyak terdapat batu akik jenis Agathe, Pancawarna, Ginggang, Badar Besi, Bulu Monyet, Nogosui dan Suiseki

Sungai Luk Ulo (Kebumen, Jawa Tengah)

Selain Bogowonto, ada juga Sungai Luk Ulo Kebumen.Yang kaya akan batu akik jenis Agathe, Pancawarna, Ginggang, Badar Besi, Bulu Monyet, Bulu Macan, Nogosui dan Suiseki.

Sungai Girindulu (Ponorogo, Jawa Timur)

Sungai Girindulu yang mengalir di Kabupaten Ponorogo dan Pacitan memiliki kandungan mineral batuan yang luar biasa. Di sepanjang aliran sungai ini bertebaran batu akik Jenis Agathe, Chalcedony, Keladen, Carnelian, dan Jasper. Sejak Tahun 60 an Pacitan terkenal sebagai daerah penghasil batu akik terbaik.

Demikian informasi dari kami tentang Daftar Nama Sungai Penghasil Batu Mulia Terbaik di Indonesia. Semoga informasi ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi anda semua.

copas http://majalahpermata.com/daftar-nama-sungai-penghasil-batu-mulia-terbaik-di-indonesia/

Sabtu, 09 Mei 2015

Batu Akik Galih Asem Asli Semarang Diserbu Kolektor

9 Mei 2015 15:07 WIB Category: Semarang Metro

Batu akik Galih Asem dan Galih Kelor khas Semarang yang masih berupa bongkahan saat ditunjukkan di Jalan Tambra Dalam 2 Kelurahan Kuningan, Semarang Utara, Sabtu (9/5).(suaramerdeka.com/Cun Cahya)

SEMARANG, suaramerdeka.com – Semarang sekarang menjadi tujuan pencinta batu akik. Pasalnya kota Lunpia ini menyimpan batu akik asli Semarang yakni Galih Asem dan Galih Kelor. Batuan tersebut merupakan batuan fosil dari pohon asam yang berusia ratusan tahun.

Batu tersebut berwarna khas cokelat kayu mempunyai serat seperti akar dan jika sudah diolah mempunyai banyak motif menarik. Disisi lain juga memiliki khasiat untuk tolak bala.

Slamet (41) adalah penemu batu akik Galih Asem dan Galih Kelor, warga Jalan Tambra Dalam 2 Kelurahan Kuningan, Semarang Utara. “sebenarnya ada tiga batu akik asli Semarang yakni Galih Asem, Galih Kelor dan Sodo Lanang, namun untuk Sodo Lanang Saya belum menemukan,” ujar Slamet di rumahnya, Sabtu (9/5).

Untuk lokasi, Slamet tidak mau menyebutkan letak pastinya karena nantinya bisa menimbulkan penambangan besar-besaran sehingga bisa menyebabkan longsor. “Bukan saya egois tapi menyangkut keselamatan masyarakat, karena tempatnya di tebing curam dan bawahnya perumahan warga,” jelasnya.

Ia menceritakan asal mula menemukan Galih Asem dan Galih Kelor saat dirinya mendapatkan mimpi agar melakukan perjalanan ziarah ke 99 makam wali Allah dan didapatkan petunjuk di tempat tersebut terdapat batu yang bisa merubah derajatnya. “Itu waktu 2007 saat belum booming batu akik dan saya tidak tahu batu apa itu dan sekarang malah menjadi incaran para kolektor batu,” katanya.

Untuk harga, Slamet tidak mematok harga tinggi. Batu yang sudah jadi maupun bongkahan ia hargai Rp 200.000-300.000. Slamet tidak menjual tinggi batu akik tersebut karena ingin mengenalkan batu Galih Asem dan Galih Kelor kemasyarakat luas.

“Di luar bisa sampai jutaan rupiah namun saya menjualnya murah karena agar ada peminat sekaligus memperkenalkan secara luas bahwa Semarang mempunyai batuan mulia khas,”imbuhnya.

Di rumahnya yang sederhana itu nampak pencinta dan kolektor datang silih berganti dari dalam dan luar kota hanya untuk membeli batu Galih Asem khas Semarang. Seperti Soesetyoko yang datang dari Gresik bersama temanya dan memborong langsung sepuluh batu Galih Asam. 

“Saya tahu dari internet bahwa Semarang mempunyai batuan khas yakni Galih Asam dan Galih Kelor dan ingin mengkoleksinya karena kebetulan saya juga mengumpulkan batuan khas daerah di seluruh Indonesia,” katanya. (Cun Cahya/CN41/SMNetwork)

http://berita.suaramerdeka.com/batu-akik-galih-asem-asli-semarang-diserbu-kolektor/

Jumat, 08 Mei 2015

Perburuan Batu Akik Jangan Rusak Lingkungan

8 Mei 2015 0:37 WIB Category: SmCetak, Suara Banyumas

KLAMPOK- Fenomena batu akik dewasa ini memberikan harapan baru bagi perajin batu akik. Namun, pencarian batu alam sebagai bahan akik jangan asal mengambil yang dapat merusak ekosistem.

Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengatakan, batu akik saat ini menjadi primadona baru dan mampu menyedot perhatian dari semua kalangan. Kondisi tersebut memberikan harapan baru bagi para perajin batu akik. Apalagi Banjarnegara kaya potensi batu alam yang mempunyai nilai dan seni yang tinggi. ”Booming batu akik saat ini memberikan harapan baru bagi para perajin batu akik,” katanya saat membuka pelatihan pembuatan batu akik yang dilaksanakan oleh UPK Purwareja Klampok, kemarin.

Menurutnya, fenomena tersebut sangat positif karena masyarakat bisa mendapatkan nilai tambah ekonomi. Di sisi lain, para perajin dituntut untuk mampu bersaing dengan karya terbaik sehingga batu akik yang dihasilkan diburu para kolektor. Karena itu, usai pelatihan diharapkan peserta bisa mandiri sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.

”Di Banjarnegara banyak dijumpai perajin batu akik, ini fenomena yang sangat positif,” ujarnya.

Membatasi Diri Namun, Bupati juga mengingatkan agar maraknya kerajinan batu akik tersebut agar tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Pencari batu diminta bisa membatasi diri dan tidak asal mencari batu yang dapat merusak sungai atau lokasi yang disinyalir terdapat kandungan batu mulia. 

”Jika dieksploitasi secara liar maka akan mengganggu ekosistem sungai dan lokasi eksploitasi batu lainnya. Saya minta pencari batu bisa membatasi diri,” tandasnya.

Camat Purwareja Klampok, Gatot Yahya Setiadi mengatakan, pelatihan diikuti oleh 30 peserta dari komunitas dan perajin batu akik pemula. Masing-masing desa mengirimkan dua perwakilan sebagai peserta. Mereka dikenalkan karakter berbagai jenis batu yang memiliki nilai seni dan praktik pembuatan batu akik sesuai standar. ”Usai pelatihan, peserta yang telah membentuk kelompok tersebut dibantu alat empat unit mesin pembuat batu akik sebagai modal usaha,” terangnya.

Instruktur pelatihan, Supriyadi menjelaskan, sebelum memproses batu menjadi akik, peserta harus mengenal dulu jenis batu dan karakternya. Peserta juga dilatih teknik pemasaran dengan cara mengenal segmen pasar, target pasar, retail serta logistik pemasaran. (K36-14)

http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/perburuan-batu-akik-jangan-rusak-lingkungan/

Sabtu, 02 Mei 2015

Batu Akik dan Makna Pesan Kehumasan

2 Mei 2015 5:21 WIB Category: SmCetak, Suara Pantura

TEGAL – Budayawan Tegal Atmo Tan Sidik pantas disebut sebagai loyalis batu akik. Sebab hampir setiap bersua dengan sesama pecinta batu akik, dia bisa adu argumentasi.

Maestro Seni Tradisi itu memang melengkapi pengetahuannya dengan membaca buku tentang batu akik. Kegemaran Atmo itu tampak ketika dia menjadi pembicara dalam acara Silaturahmi Kehumasan dengan beberapa pemimpin redaksi media massa.

Kabag Humas dan Protokol Pemkab Brebes itu pun menyeret hobi itu ke dalam materi makalahnya. Dalam acara yang diadakan di objek wisata Kaligua, belum lama ini, Atmo membawakan makalah ‘’Ronggeng, Serat Batu Akik Brebes dan Makna Pesan Kehumasan’’yang judulnya mengundang perhatian.

‘’Sebenarnya ini hanya taktik dan strategi agar materi makalah bisa dengan mudah tercerna oleh awak media,’’tukasnya. Kenapa mengaitkan, karena dia tahu kalangan wartawan saat ini selain sebagai pemakai batu akik, juga ada di antaranya yang membuka usaha jasa jual-beli akik. Menurut Atmo, saat ini batu akik asal Kabupaten Brebes mulai dilirik, misalnya batu akik Sikumbang.

Atmo mempersilakan, bila ada kalangan tertentu yang menilai memakai batu akik adalah sirik. Namun dia sendiri punya keyakinan, batu akik adalah merupakan bukti kebesaran Allah Swt. ‘’Bayangkan di sela-sela bongkahan batu yang teronggok di pegunungan, muncul batu akik warna-warni. Lalu siapa pemberi warnanya? Tentu Allah-kan,’’tukasnya.
Dikemas

Karena itulah, Wakil Ketua Forum Komunikasi Humas Jawa Tengah itu pun menegaskan, agar pesan dan makna bisa diterima oleh masyarakat, setiap makna dan pesan kehumasan harus dikemas dengan bahasa enak dibaca dan mudah dicerna. Menyinggung tentang ronggeng, Atmo mengatakan, dulu di zaman Belanda, setiap akan dimulai masa panen teh di Kaligua, pabrik menggelar pesta rakyat dengan mengundang ronggeng.

Dalam acara yang dimoderatori oleh Ketua KPU Brebes Muamar Reza Pahlevi, tampil pula Wapimred Suara Merdeka Gunawan Permadi dan novelis Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohari sebagai pemakalah. Salah seorang wartawan, Bayu Setyawan pun membenarkan ada wartawan yang memanfaatkan momentum peliputan dengan menjual batu akik. (aj-49).

http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/batu-akik-dan-makna-pesan-kehumasan/

Jumat, 01 Mei 2015

Booming Batu Akik, Pengrajin Akik Panen

1 Mei 2015 16:29 WIB Category: Semarang Metro

Sejumlah perajin membuat batu akik dari batu Menoreh di Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. (MH Habib/suaramerdeka.com)

SEMARANG, suaramerdeka.com – Tren batu mulia atau batu akik yang booming belakangan ini membuat banyak pengrajin akik dadakan bermunculan, tak terkecuali di Kota Semarang. Karena potensi di bisnis ini cukup menjanjikan dan panen pesanan sehingga pengrajin mulai tekun untuk menggarapnya.

Adi, salah satu pemilik usaha pemolesan batu mulia dan akik dadakan di Kota Semarang yang membuka usahanya di sejumlah tempat, salah satunya di Pasar Dargo Semarang. Di Pasar Dargo, dia mempekerjakan dua pengrajin untuk menangani pemolesan batu akik yang dibukanya sejak setahun lalu, selain di kawasan Banyumanik dan Perumahan Dinar Mas Semarang.

“Ya, baru-baru saja saya buka. Sekitar setahun lalu seiring booming akik. Omzetnya cukup besar karena di satu tempat setidaknya bisa mengerjakan 20-30 batu mulia per hari,” terangnya, Jumat (1/5).

Dia juga menjelaskan pembuatan batu akik memerlukan peralatan, mulai alat potong sampai alat poles dengan tingkat kekasaran paling tinggi sampai tingkat kehalusan yang paling tinggi. “Alatnya ada yang dijual satu set, namun ada juga yang satuan. Kebetulan, saya punya keduanya. Kalau yang di Pasar Dargo pakai alat yang satu set. Harganya sekitar Rp 4,5 juta,” katanya.

Mengenai omzet, dia mengakui setiap hari setidaknya berkisar Rp 800 ribu pertempat. “Kebetulan kan saya buka di tiga tempat. Namun, itu belum dipotong honor untuk pengrajin,” tambahnya.

Untuk setiap batu akik yang dikerjakan, kata dia, pengrajin mendapatkan honor Rp 20 ribu, ditambah dengan uang makan dan sebagainya untuk pengrajin setiap harinya yang ditanggung Adi. “Hampir semua jenis batu saya kerjakan. Namun, untuk jenis batu mulia atau batu-batu tertentu yang memiliki tingkat keretakan tinggi, saya tidak berani untuk menggarap,” pungkasnya.  
(Yulianto/CN41/SMNetwork)
 
http://berita.suaramerdeka.com/booming-batu-akik-pengrajin-akik-panen/

[ForSale] May-Day Collections | Biseki