Jumat, 08 Mei 2015

Perburuan Batu Akik Jangan Rusak Lingkungan

8 Mei 2015 0:37 WIB Category: SmCetak, Suara Banyumas

KLAMPOK- Fenomena batu akik dewasa ini memberikan harapan baru bagi perajin batu akik. Namun, pencarian batu alam sebagai bahan akik jangan asal mengambil yang dapat merusak ekosistem.

Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengatakan, batu akik saat ini menjadi primadona baru dan mampu menyedot perhatian dari semua kalangan. Kondisi tersebut memberikan harapan baru bagi para perajin batu akik. Apalagi Banjarnegara kaya potensi batu alam yang mempunyai nilai dan seni yang tinggi. ”Booming batu akik saat ini memberikan harapan baru bagi para perajin batu akik,” katanya saat membuka pelatihan pembuatan batu akik yang dilaksanakan oleh UPK Purwareja Klampok, kemarin.

Menurutnya, fenomena tersebut sangat positif karena masyarakat bisa mendapatkan nilai tambah ekonomi. Di sisi lain, para perajin dituntut untuk mampu bersaing dengan karya terbaik sehingga batu akik yang dihasilkan diburu para kolektor. Karena itu, usai pelatihan diharapkan peserta bisa mandiri sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.

”Di Banjarnegara banyak dijumpai perajin batu akik, ini fenomena yang sangat positif,” ujarnya.

Membatasi Diri Namun, Bupati juga mengingatkan agar maraknya kerajinan batu akik tersebut agar tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Pencari batu diminta bisa membatasi diri dan tidak asal mencari batu yang dapat merusak sungai atau lokasi yang disinyalir terdapat kandungan batu mulia. 

”Jika dieksploitasi secara liar maka akan mengganggu ekosistem sungai dan lokasi eksploitasi batu lainnya. Saya minta pencari batu bisa membatasi diri,” tandasnya.

Camat Purwareja Klampok, Gatot Yahya Setiadi mengatakan, pelatihan diikuti oleh 30 peserta dari komunitas dan perajin batu akik pemula. Masing-masing desa mengirimkan dua perwakilan sebagai peserta. Mereka dikenalkan karakter berbagai jenis batu yang memiliki nilai seni dan praktik pembuatan batu akik sesuai standar. ”Usai pelatihan, peserta yang telah membentuk kelompok tersebut dibantu alat empat unit mesin pembuat batu akik sebagai modal usaha,” terangnya.

Instruktur pelatihan, Supriyadi menjelaskan, sebelum memproses batu menjadi akik, peserta harus mengenal dulu jenis batu dan karakternya. Peserta juga dilatih teknik pemasaran dengan cara mengenal segmen pasar, target pasar, retail serta logistik pemasaran. (K36-14)

http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/perburuan-batu-akik-jangan-rusak-lingkungan/

0 komentar:

Posting Komentar