TEGAL – Budayawan Tegal Atmo Tan Sidik pantas disebut sebagai loyalis
batu akik. Sebab hampir setiap bersua dengan sesama pecinta batu akik,
dia bisa adu argumentasi.
Maestro Seni Tradisi itu memang melengkapi pengetahuannya dengan
membaca buku tentang batu akik. Kegemaran Atmo itu tampak ketika dia
menjadi pembicara dalam acara Silaturahmi Kehumasan dengan beberapa
pemimpin redaksi media massa.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Brebes itu pun menyeret hobi itu ke
dalam materi makalahnya. Dalam acara yang diadakan di objek wisata
Kaligua, belum lama ini, Atmo membawakan makalah ‘’Ronggeng, Serat Batu
Akik Brebes dan Makna Pesan Kehumasan’’yang judulnya mengundang
perhatian.
‘’Sebenarnya ini hanya taktik dan strategi agar materi makalah bisa
dengan mudah tercerna oleh awak media,’’tukasnya. Kenapa mengaitkan,
karena dia tahu kalangan wartawan saat ini selain sebagai pemakai batu
akik, juga ada di antaranya yang membuka usaha jasa jual-beli akik.
Menurut Atmo, saat ini batu akik asal Kabupaten Brebes mulai dilirik,
misalnya batu akik Sikumbang.
Atmo mempersilakan, bila ada kalangan tertentu yang menilai memakai
batu akik adalah sirik. Namun dia sendiri punya keyakinan, batu akik
adalah merupakan bukti kebesaran Allah Swt. ‘’Bayangkan di sela-sela
bongkahan batu yang teronggok di pegunungan, muncul batu akik
warna-warni. Lalu siapa pemberi warnanya? Tentu Allah-kan,’’tukasnya.
Dikemas
Karena itulah, Wakil Ketua Forum Komunikasi Humas Jawa Tengah itu pun
menegaskan, agar pesan dan makna bisa diterima oleh masyarakat, setiap
makna dan pesan kehumasan harus dikemas dengan bahasa enak dibaca dan
mudah dicerna. Menyinggung tentang ronggeng, Atmo mengatakan, dulu di
zaman Belanda, setiap akan dimulai masa panen teh di Kaligua, pabrik
menggelar pesta rakyat dengan mengundang ronggeng.
Dalam acara yang dimoderatori oleh Ketua KPU Brebes Muamar Reza
Pahlevi, tampil pula Wapimred Suara Merdeka Gunawan Permadi dan novelis
Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohari sebagai pemakalah. Salah seorang
wartawan, Bayu Setyawan pun membenarkan ada wartawan yang memanfaatkan
momentum peliputan dengan menjual batu akik. (aj-49).
0 komentar:
Posting Komentar